Malware ini bekerja saat sudah tersimpan dalam komputer seseorang dan menginfeksi file DLL dan sistem register. Setelah itu malware tersebut akan mengunduh secara otomatis file APK berbahaya.
Perusahaan sistem keamanan Symantec menjelaskan, sebagaimana dikutip dari Softpedia, Jumat (24/1/2014), ketika ponsel Android dan komputer yang sudah terinfeksi tersambung melalui kabel USB, malware akan menginstall secara otomatis Android Debug Bridge Tool. Aplikasi tersebut berfungsi untuk menginstalasi file APK berbahaya ke perangkat Android.
Bahkan instalasi itu dilakukan berulang-ulang untuk memastikan file sudah terinstall dengan sempurna. Jika malware sudah menginfeksi perangkat Android, ia akan menguasai akses Google Play Store. Berbahayanya, jika ada sebuah aplikasi online banking terinstal di perangkat Android, malware tersebut akan mencuri berbagai data. Tak hanya itu, malware ini juga menyadap tiap pesan teks yang masuk dan keluar dari ponsel Android. (amr)
Sumber: Source