Sebelum
kita membahas hukum belajar melihat alam ghaib, terlebih dahulu kita
membahas tentang pengertian alam ghaib. Kata ghaib berasal dari bahasa
Arabghoba, yaghibu, ghoiban : artinya lawan dari tampak dan hadir.(al
Mu'jam al Wasith hal.667). Adapun secara istilah,ghoib adalah: yang
tidak tampak oleh kita tetapi diceritakan oleh Allah kepada kita melalui
Rasulullah. (Tafsir Ibnu Katsir).
Jelaslah
bagi kita bahwa alam ghoib adalah alam yang bukan alam dzohir yang bisa
yang bisa kita indra dengan panca indra kita. Percaya kepada yang ghoib
merupakan pokok dasar dari rukun iman serta menjadi sifat yang utama
dan pertama bagi orang-orang yang bertaqwa,sebagaimana terdapat dalam
surat Al-Baqarah ayat 3,yang artinya: Orang-orang yang beriman kepada
yang ghoib dan mendirikan shalat... .
Alam ghaib sangat luas
bahasannya, kita beriman pada Allah, malaikat, surga, neraka, ruh, alam
barzah dan jin yang kesemuanya itu adalah ghoib. Namun sungguh
disayangkan tidak sedikit di antara umat islam yang salah dalam memahami
alam ghoib itu hanya dengan alam jin dan syetan saja. Artinya kalau
diantara mereka ada yang mengklaim melihat jin atau syetan orang
tersebut dikatakan telah mengetahui alam ghoib yang sesungguhnya? Tentu
tidak alam ghoib sangat luas cakupannya tidak hanya terbatas pada alam
jin lalu mengatakan tahu keghoiban yang hakiki.
Rasulullah,
imamnya para Rasul dan manusia termulia tidaklah memiliki kemampuan
melihat alam ghoib malaikat, surga, neraka, ruh, alam barzah dan jin
dangan panca indranya kecuali diberi kekhususan oleh Allah sebagi
Mu'jizat yang diberikan pada Rasulullah. Seperti pada saat tertentu
baliau mendapatkan wahyu dari Allah, misalnya peristiwa Isro' dan Miroj
dan peristiwa-peristiwa lain seperti melihat malaikat Jibril dan
menerima wahyu dari Allah melalui malaikat Jibril yang kesemuanya karena
wahyu dan kekhususan yang diberikan Allah dan tidaklah atas kemauan
Rasulullah sendiri. Allah berfirman tentang hal ini di
dalamsuratAl-A'raf ayat 188:
Katakanlah:
Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula)
menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah.Dan sekiranya aku
mengetahui hal-hal yang ghoib,tentulah aku membuat kebajikan
sebanyak-banyaknya dan aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan,dan
pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.
Dari keseluruhan
penjelasan tersebut di atas,dapat disimpulkan bahwa pengakuan orang yang
biasa yang bisa melihat jin baik yang dia lihat atau yang menampakkan
diri atau melihat alam jin walaupun mereka mengatakannya dari hasil
latihan meditasi pembukaan chakra ajna ataupun dari hasil puasa
patigeni, maupun dari hasil wirid itu semua dari hasil bantuan jin itu
sendiri dan sangat terbatas sifatnya. Yang diberikan jin itu pada
manusia hanya sebatas pada alam jin itu sendiri yang bukan ghoib bagi
diri mereka (jin) dan tidak mungkin sampai kealam roh dan jika ada orang
yang mengaku bisa melihat alam roh tidak lain hasil tipu daya jin itu
sendiri yang menyerupa dan menyesatkan manusia. Karena sebenarnya jin
bahkan Iblis tidak mengetahui hakikat roh itu sendiri apalagi masuk
kealam roh dan mengetahui hakikat keghoiban yang hakiki yang kesemuanya
itu hanya milik Allah semata.
Seperti dalam proses penciptaan langit dan bumi dan penciptaan roh makhluk hidup.Allah Ta'ala berfirman:
Aku
tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan
penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri
merekasendiri.(AlKahfi:51)
Allah juga berfirman didalamsuratAl Isro' ayat 85:
'Dan
mereka bertanya kepadamu tentang roh.katakanlah:Roh itu termasuk urusan
Tuhan-ku,dantidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.
Banyak
orang-orang yang bisatrawangan (melihat tembus atau melihat makhluk
halus) setelah di Ruqyah Ustadz Fadlan ternyata ada jin diantara kedua
matanya yang jin itu telah membantunya dengan menyamakan frekuensi
kecepatan getaran kosmis alam jin pada kedua mata orang tersebut hingga
orang tersebut memiliki kemampuan luar biasa pada matanya atau bisa juga
dengan sarana air sihir yang diminumkan pada orang yang bersangkutan
hingga ia bisa memiliki ilmutrawangan.Wallaahu a'lam.
Selain itu,kemampuan melihatnya
itu sendiri terjadi karena orang tersebut telah menjalin kerjasama
dengan jin baik yang ia sadari maupun dia tertipu karenanya (dikatakan
dari hasil meditasi,puasa patigeni ataupun wirid-wirid) yang membantunya
yang kesemuanya itu sekali lagi hanya terbatas pada alamnya sendiri
(alam jin) yang tentu bukan hal ghoib bagi dirinya (bukan alam barzah
atau roh yang merupakan hal yang ghoib bagi jin itu sendiri yang ia
tidak bisa memasukinya namun dapat menipu mausia dengan mengaku dari
alam roh atau roh seseorang).
Atau ada kalanya penampakan jin
atau syetan itu karena sihir yang dilakukan oleh jin yang menjelma
menjadi seperti makhluk yang tinggi besar, hitam, menakutkan atau bahkan
sebaliknya seperti makhluk yang bersinar terang yang sangat tampan atau
cantik (yang mengaku dewa dan dewi).
Kedua hal ini merupakan suatu
bentuk tipu daya yang dilancarkan syetan pada manusia,atauseseorang bisa
melihat jin atau berkomunikasi dengan mereka secara langsung karena
bantuan jin itu sendiri,bahkan ada bangsa jin yang menculik manusia
untuk mereka masukkan kealam jin.
Imam As-Suyuthi menulis tema
yang berkaitan dengan permasalahan hidupnya manusia dialam jin dengan
memaparkan beberapa cerita diantaranya adalah dari Al-Khara'ithy
mentakhrij dari jalan lain,dari Asy-Sya'by,dari Ziyad Al-Haritsy,dia
berkata Semasa jahiliah kami mempunyai kolam air.Diantara kami ada
seseorang yang bernama Amr bin Malik yang hidup bersama anak putrinya.
Wahai putriku,tolongbawa mangkok ini dan ambilkan aku air dikolam, kata Amr kepada anak putrinya.
Maka anak putrinya itu
mengerjakan perintah ayahnya. Tapi pada saat itu dia diculik jin dan jin
itu membawanya pergi.Karena itu Ayahnya mencari-carinya
keperkampungan,sehingga kami pun sibuk mencarinya disetiap tempat,di
gang dan di jalan.Tapi sedikitpun jejaknya tidak kami dapatkan.Pada masa
Umar bin Al-Khaththab,anak putri itu muncul,dengan rambut acak-acakan
dan kukunya tumbuh memanjang.Amr menghampirinya dan menciumnya seraya
berkata, Wahai Putriku, dimana engkau berada selama ini?Apa yang terjadi
dengan dirimu?
Apakah ayah masih ingat pada malam hari ketika ayah menyuruhku mengambil air kekolam?tanyaputrinya. Ya,akuingat, jawab Amr.
Pada saat itu aku
diculik jin dan jin itu membawaku pergi.Maka akupun hidup bersama
golongan jin.Demi Allah,tidak ada hal yang haram yang terjadi pada
diriku.Ketika datang Islam,mereka diserang jin-jin musyrik.Jin yang
menculikku berjanji jika dia dan golongannya menang maka dia akan
mengambalikan aku pada keluargaku.Karena dia dan kelompoknya menang maka
dia membawaku dan aku dapat melihat kalian.Antara aku dan dia ada
kesepakatan jika aku membutuhkan dia,maka aku dapat bergumam
memanggilnya.
Kemudian rambutnya dicukur dan
kukunya dipotong. Setelah keadaannya membaik, ayahnya menikahkan
putrinya dengan seorang pemuda dari perkampungan yang sama. Suatu hari
terjadi percecokan seperti yang biasa dialami pasangan suami
istri,sehingga sang suami berkata kepadanya, Hai orang gila,bukankah
engkau pernah tumbuh di kalangan jin?
Maka wanita itu bergumam
mengeluarkan suara. Tiba-tiba terdengar suara, Wahai semua Bani
Al-Harts,berkumpulah kalian dan jadilah orang-orang yang terpandang.
Apa yang terjadi?Mengapakami mendengar suara namun kami tidak dapat melihat siapa-siapa?
Aku
adalah dahulu yang membawa fulanah. Semasa jahiliah aku menjaganya
dengan kedudukanku dan aku juga menjaganya selama Islam dengan agamaku.
Demi Allah aku tidak pernah melakukan hal yang haram terhadap dirinya.
Sesungguhnya aku sedang berada di suatu negeri. Ketika kudengar teriakan
suaranya.Maka kutinggalkan semua urusanku.
Aku
mememuinya dan kutanyakan permasalahannya. Maka dia menjawab, bahwa
suaminya telah mencaci dirinya karena dia pernah hidup dialam jin. Demi
Allah, sekiranya aku dapat mendekatinya,tentu akan kucongkel biji
matanya.
Imam
Ahmad dan Tirmidzi juga meriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah
berbincang-bincang dengan sebegian istrinya pada suatu malam tentang
permasalahan mistis, lalu Rasulullah bertanya: Tahukah kalian apa itu
mistis? Sesungguhnya cerita mistis adalah seorang laki-laki dari bangsa
Udzrah yang ditawan oleh jin di zaman jahiliah.Ia tinggal beberapa tahun
lamanya dengan mereka, lalu ia dikembalikan kepada manusia. Kemudian ia
bercerita kepada manusia tentang keajaiban yang dialaminya,spontan
manusia menanggapinya bahwa cerita tersebut adalah mistis.
Dalam beberapa kasus yang banyak
diperbincangkan masyarakat atau penikmat ilmu metafisika bahwa mereka
sangat mengkultuskan seseorang tokoh yang tiba-tibamoksa (hilang tak
tentu rimbanya) atau dipercaya telah menjadi tubuh cahaya.Janganlah kita
langsung takjub mendengar ada orang yang sedang bermeditasi
tiba-tibamoksa sebab bisa jadi orang itu masuk kealam jin atau tragisnya
telah mati karena sakit atau kelaparan lalu dikubur diam-diam oleh
pengikutnya lalu digembar-gemborkan telah moksa atau menjadi tubuh
cahaya demi penyebaran agama yang dianutnya.
Kembali
dalam pembahasan kemempuan seseorang melihat jin. Dalam beberapa kasus
yang dihadapi Tim Ruqyah di Yogyakarta , banyak sekali bukti yang
menguatkan bahwa kemampuan seseorang melihat jin atau syetan tidak lain
dari bantuan dari jin atau syetan itu sendiri.Ketika di Ruqyah, para
pasien yang sudah kesurupan, tidak jarang melihat beberapa jin yang
ditugaskan oleh bos atau tuannya agar menjaga jin yang ada dalam tubuh
pasien sehingga jin yang sudah tersiksa dan terbakar dalam tubuh pasien
itu takut keluar.yaitu dengan cara jin itu menakut-nakuti jin yang ada
dalam tubuh pasien itu jika keluar maka akan dipenjarakan oleh bos atau
tuannya. Namun setelah jin berhasil dibunuh atau dikeluarkan dengan
ayat-ayat Al-Qur'an (Ruqyahsyar'iyyah ) orang tersebut tidak mampu
melihat jin lagi.
Didalam surat Al-A'raf Allah
menerangkan,bahwajin bisa melihat manusia sedang manusia tidak dapat
melihat jin.Allah Ta'ala berfirman:
Sesungguhnya
syetan dan kelompoknya tidak dapat melihat kamu dari suatu tempat yang
kamu tidak dapat melihatmereka. (QS.Al-A'raf:27 )
Syaikul Islam Ibnu Taimiyah
ketika menjawab pertanyaan tentang ayat ini beliau mengatakan: Yang ada
di dalam Al-Qur'an bahwa (jin) melihat manusia sedang manusia tidak
dapat melihat mereka ini adalah haq (kebenaran) yang menunjukkan bahwa
mereka melihat manusia pada suatu keadaan sedang manusia tidak dapat
melihatnya pada keadaan tersebut.
Ibnu Taimiyah melanjutkan,:Tidak
ada di dalamnya (penafsiran) bahwa tidak ada seorang pun diantara
menusia yang tidak melihat mereka pada suatu keadaan,bahkan terkadang
diantara orang-orang shaleh melihat mereka begitu pula orang-orang tidak
shaleh,akan tetapi manusia tidak melhat mereka setiap saat.
(MajmuFatawa Ibnu Taimiyah,juz 15 hal.7 ).
Pernyataan beliau ini sesuai
dalam kenyataan yang ada.Pada zamannya Ibnu Taimiyah juga sering
melakukan therapy gangguan jin dengan Ruqyah, jadi banyak sekali
kejadian-kejadian yang beliau hadapi. Sebagaimana yang terdapat dalam
kitab Ath Thibbun Nabawi hal 52-53.Namun demikian pernyataan ini tidak
menunjukkan manusia mampu melihat jin secara hakikat dan wujudnya setiap
waktu. Sebagaimana tidak ada ilmu-ilmu keghoiban dalam Islam yang bisa
mengantarkan menusia mampu melihat jin.
Maka, seseorang yang mampu
melihat jin, kemungkinannya hanya dua,pertama dia memang orang yang
sholeh yang diberi karomah mampu melihat jin, atau kedua orang itu bukan
orang yang sholeh, ia mampu melihat jin karena bantuan dan tipu daya
jin itu sendiri yang akan menyesatkan manusia.
Adapun karomah itu sendiri sudah
jelas, dia tidak dapat dipelajari atau ditransfer apalagi diturunkan
(diwariskan), tidak dapat didemonstrasikan (dipamerkan), tidak dapat
dihadirkan, tidak dapat berulang-ulang. Sementara dengan tipu daya jin
bisa terjadi setiap saat, kapan saja, dimana saja, baik diperoleh dengan
cara berkolaberasi deangan sebangsanya atau atas kemauan jin itu
sendiri.Bila ini yang dimaksud dengan mempelajari ilmu tentang alam
ghoib, yaitu belajar berkolaberasi dengan jin tentu sangat dilarang
dalam Islam. Sesungguhnya,hakekat sesuatu yang ghoib itu hanya ada dalam
ilmu Allah.Maka manusia tidak akan pernah mampu untuk menyingkap
hal-hal ghoib yang hakiki dari ilmu Allah.
Setelah kita memahami ajaran
akidah islam mengenai yang ghoib itu tentu kita harus menerimanya dengan
keimanan yang kuat tanpa adanya kebimbangan atau keraguan
sedikitpun.Keghoiban ruh sama dengan keghoiban alam ghoib yang
lainnya,kitaharus mempercayai dan yakin hanya Allah saja yang
mengetahuinya.Allah berfirman didalamsuratAl Isro' ayat 85:
Dan mereka bertanya kepadamu
tentang roh.katakanlah: Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku,dantidaklah
kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.
Roh termasuk urusan Allah SWT
sendiri,selain Allah Ta'ala sendiri tidak ada yang mengetahuinya,tidak
dahulu,sekarang ataupun tidak nanti,kecuali hanya diberi pengetahuan
yang sedikit.
Adapun alam roh yang dapat
ditembus oleh manusia,pastiitu ada rekayasa dari jin.Karena roh tidak
bisa dipanggil atau tidak dapat berpindah-pindah dari seseorang keorang
lain.Andaikan roh bisa dipanggil tentu tidak ada yang mati karena ketika
roh itu keluar keluarganya akan memanggilnya kembali kejasadnya.
Mengenai mukjizat Nabi Isa
alaihissalam beliau betul-betul mengembalikan roh itu kejasadnya,
jelasberbeda dengan tipu daya setan yang mengaku-ngaku roh si fulan
kemudian masuk ke tubuh orang lain dan bercerita tentang orang yang
telah meninggal atau roh itu mengajarkan ilmu-ilmu tertentu.
Berhati-hatilah dalam hal yang
ghoib ini, karana akan menentukan akan diterimanya ibadah seseorang.Kita
semua tentu sudah tahu bahwa syarat diterima amal seseorang hamba Allah
itu bila dilakukan dengan ikhlas dan berittiba' (menyontoh) kepada
Rasulullah saw.Ikhlas dalam artian tidak ada unsur syiriknya
sedikitpun.Klaim pengetahuan terhadap yang ghoib berarti menyekutukan
Allah dalam sifat-Nya,karena Allahlah yang Maha mengetahui yang ghoib.
Ketahuilah bahwa sebagai orang
Muslim kita hanya bisa mempercayai informasi tentang yang ghoib dari dua
sumber utama agama kita yakni Al-Qur'an dansunnah .
Islam menolak berita-berita
tentang masa lalu yang tersamar, informasi-informasi rahasia dan masa
depan yang berasal dari para ahli meditasi,ahli yoga, tukang-tukang
sihir,peramal,dukun,dan yang sebangsanya yang mana mereka mendapatkan
berita-berita tersebut sebenarnya dari hasil bekerjasama dengan jin,
karna jin itu telah merasuk kedalam raganya lalu dibisiki oleh jin yang
kesemuanya itu mereka campur adukkan dengan tipu daya.
Hal ini sebagaimana dikisahkan dalam sebuah hadish shahih dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
Apabila
Allah menetapkan perintah diatas langit, para malaikat mengepakkan
sayap-sayapnya karena patuh akan firman-Nya,seakan-akan firman yang
(didengar) itu seperti gemerincing rantai besi (yang ditarik) diatas
batu bata,hal itu memekakkan mereka (sehingga mereka jatuh pingsan
karena ketakutan).Maka apabila telah dihilangkan rasa takut dari hati
mereka,mereka berkata, Apakah yang difirmankan oleh Tuhanmu? Mereka
menjawab, (Perkataan yang benar.Dan Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha
Besar. Ketika itulah,(syaitan-ayaitan) pencuri berita
(wahyu)mendengarnya.Keadaan (syaitan-syaitan) pencuri berita itu seperti
ini:sebagian mereka diatas sebagian yang lain.Digambarkan oleh Sufyan
(yakni bin Uyainah) dengan telapak tangannya,beliaumemiringkannya dan
membuka jari jemarinya.Maka ketika pencuri berita (yang diatas)
mendengar kalimat (firman) itu,disampaikanlah kepada yang dibawahnya
kemudian disampaikan lagi kepada yang dibawahnya dan demikian seterusnya
hingga disampaikan kemulut tukang sihir atau dukun.Akan
tetapi,kadangkala syaitan penyadap berita terkena panah api sebelum
sempat menyampaikan kalimat (firman) tersebut,dan kadangkala sudah
sempat menyampaikannya sebelum terkena panah api,lalu dengan satu
kalimat yang didengarnya itulah,tukang sihir atau dukun melakukan
seratus macam kebohongan.Mereka (yang mendatangi tukang sihir atau
dukun) mengatakan, Bukanlah dia telah memberitahu kita bahwa pada hari
ini dan hari itu akan terjadi ini dan itu,lalu itu benar
terjadi,sehingga dipercayailah tukang sihir atau dukun tersebut karena
satu kalimat yang telah didengar dari langit.
Al-Bukhary dan Muslim mentakhrij
dari Aisyah,dia berkata, Aku berkata, Wahai Rasulullah,sesungguhnya
para dukun biasanya meramal sesuatu dan kami mendapatkan kejadiannya
sama persis. Beliau bersabda, Perkataan itu memang benar,yang didengar
jin lalu disusupkan ketelinga walinya,dan dia menambahinya dengan
seratus kedustaan.
Dinyatakan oleh Allah dalamsuratal Hijr ayat 18: ....Kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar semburan api yang terang.
Dari ayat ini semakin terang
diantara kita bahwa diantarajin ada yang bertugas mencuri pendengaran
keputusan-keputusan dari Allah yang diperintahkan kepada para malaikat
yang ditugaskan untuk menjalankannya.kemudian dari jin pencuri inilah
seseorang bisa meramal suatu kejadian-kejadian yang akan terjadi.
Dalam bukunya(Al-Majmu'
al-Fatawa :11/309) Ibu Taimiyah menyebutkan bahwa ada ahli metafisika
yang mempunyai hubungan dengan Jin memberitahu Ibnu Taimiyah.Ahli
metafisika itu berkata kepadanya: Sesungguhnya jin memperlihatkan
kepadaku sesuatu yang mengkilap seperti air dan kaca (Jin orang tersebut
mungkin menggunakan teknologi semacam televisi atau radio dari alam
mereka). Mereka menayangkan gambar-gambar atau berita-berita yang kami
minta didalamnya.
Jadi janganlah heran jika kita
sewaktu meditasi bisa tiba-tiba melihat sesuatu informasi masalalu,
rahasia-rahasia, informasi masa depan seolah-olah melihat gambar-gambar
atau suara seolah-olah menonton TV.Kemampuan ini bukanlah atas kekuatan
keajaiban diri kita dari hasil latihan ilmutrawangan melainkan jin itu
membantu kita jika ingin melihat alam jin dengan menyamakan ferekuensi
stimulus penerimaan cahaya mata dengan kosmik alam jin atau dengan
menggunakan teknologi audiovisual alam jin yang mereka inisiasikan pada
diri kita (hingga kita bisa melihat tembus pandang) atau dari hasil jin
itu,merekam,mencari atau membuat informasi yang kita butuhkan lalu
mereka programkan pada komputer mereka melalui proses instaling lalu
ditampilkan pada layar monitor pada syaraf kornea kedua mata
kita.Wallaahu a'lam.
Mereka para ahli spiritual, ahli
metafisika, para dukun, paranormal,o ranglinuwih , Avatar, guruji,
satguru dan sebutan-sebutan yang lainnya itu biasanya mendapat wangsit
atau ilham atau pencerahan dengan melalui bisikan-bisikan syaitan
secara langsung ataupun melalui meditasi sesungguhnya didapat dari
syaitan yang yang mencuri berita dari langit.
Biasanya untuk mendapatkan
wangsit atau ilham dari syaitan itu mereka harus melakukan amalan khusus
seperti bertapa,bersemedi,meditasi,puasa mutih,puasa patigeni,thawaf
dikuburan wali,sampai dengan cara yang keji seperti mengencingi
Al-Qur'an, menginjak Al-Qur'an di dalam WC, membaca mantera-mantra
berbau syirik dan kekufuran lainnya.
Di dalam surat Jin ayat 26-27 Allah menyatakan dalam firmannya:
Dia adalah Tuhan) Yang
Mengetahui yang ghoib,maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun
tentang yang ghoib itu itu kecuali kepada Rasul yang diridoi-Nya,maka
sesungguhnya Dia mengadakan penjagaan (malaikat) di hadapan dan
dibelakangnya.
Harus ketahui bahwa pengetahuan
terhadap seluruh yang ghoib secara mutlak hanya milik Allah semata tidak
ada dari kalangan malaikat,jin,manusia yang memilikinya.memang
terkadang Allah menampakkan sebagian yang ghoib itu kepada dari kalangan
hamba-hamba pilihan Allah seperti Rasul, Nabi yang merupakan mukjizat
bagi mereka.
Akhirnya marilah kita selalu
bercermin dan mengikuti jejak Rasulullah dan para sahabat serta
ulama-ulama yang berpegang teguh dengan Al-Qur'an dan sunnah-sunnah
Rasul.