Suku Chamorro, adalah penduduk asli di kepulauan Guam yang
merupakan bagian dari kepulauan Marianas yang terletak di wilayah bagian
paling selatan AS. Suku Chamorro, diperkirakan berjumlah sekitar
117.000, sensus tahun 2009.
Dilihat dari sejarahnya, suku Chamorro telah menetap di kepulauan Guam sejak 4000 tahun yang lalu. Pada tahun 1521, Ferdinand Magellan, mendarat di Guam dan menjadikan wilayah tersebut sebagai daerah koloni Spanyol. Baru pada tahun 1898, wilayah tersebut diserahkan pada AS menyusul berakhirnya perang Spanyol-AS. Penduduk di kepulauan Guam selain suku Guam juga terdapat berbagai etnis dan suku bangsa seperti filipina, chinese, japan, korea, micronesia, vietnam, india, eropa dan warga AS, selain itu juga terdapat etnis dari Indonesia.
Beberapa sumber menyatakan bahwa nenek moyang suku Chamorro berasal dari
Asia Tenggara yang bermigrasi ke kepulauan Marianas, termasuk Guam pada
masa sekitar 2000 tahun SM. Menurut suatu sumber di Guam diyakini bahwa
kepulauan Guam pernah dikunjungi oleh para pelaut dari bagian tenggara
Indonesia sekitar 2000 BC yang lalu. Satu hal yang menarik adalah adanya
persamaan kosakata bahasa Chamorro dengan bahasa Melayu dan Indonesia,
yaitu: jalan, manuk, langit, mata, nyamuk, ketupat, karabou dan
lain-lain.
Kepulauan Guam hampir tidak terlihat di peta, berada di tengah-tengah
samudra Pasifik yang luas, ternyata lumayan terkenal di dunia
pariwisata, setiap tahunnya mendapat kunjungan sekitar 1 juta wisatawan
yang mengunjunggi Guam karena eksotik alamnya, wisata sejarah PD II dan
wisata belanja duty free shops yang banyak ditemukan di Guam.
Sebagai salah satu saksi sejarah PD II, Guam memilki banyak tempat bersejarah. Salah satu cerita yang masih melegenda di kalangan masyarakat Guam, tentang kisah nyata seorang tentara Jepang, Sgt. Shoichi Yokoi yang bersembunyi di dalam gua, di rimba Guam selama 28 tahun sejak berakhirnya PD II. Tentara Jepang tersebut baru ditemukan pada tahun, 1972, dekat sungai Talofofo oleh pemburu setempat. Tidak lama setelah pulang ke Jepang, Yokoi meninggal dunia dengan perasaan bersalah karena pulang dengan kondisi selamat, sedangkan rekan-rekan seperjuangannya gugur dalam pertempuran di Guam.
baca juga:
- bahasa Chamorro
sumber:
- word-dialect.blogspot.com
- tasithoughts.com
- sydir.com
- haringliwanag.pansitan.net
- guam-online.com
- pacific news center
- indonesiamedia.com
- wikipedia
- dan beberapa sumber lain
Dilihat dari sejarahnya, suku Chamorro telah menetap di kepulauan Guam sejak 4000 tahun yang lalu. Pada tahun 1521, Ferdinand Magellan, mendarat di Guam dan menjadikan wilayah tersebut sebagai daerah koloni Spanyol. Baru pada tahun 1898, wilayah tersebut diserahkan pada AS menyusul berakhirnya perang Spanyol-AS. Penduduk di kepulauan Guam selain suku Guam juga terdapat berbagai etnis dan suku bangsa seperti filipina, chinese, japan, korea, micronesia, vietnam, india, eropa dan warga AS, selain itu juga terdapat etnis dari Indonesia.
tiga gadis Chamorro (haringliwanag.pansitan.net) |
sepasang orang Chamorro (sydir.cm) |
Sebagai salah satu saksi sejarah PD II, Guam memilki banyak tempat bersejarah. Salah satu cerita yang masih melegenda di kalangan masyarakat Guam, tentang kisah nyata seorang tentara Jepang, Sgt. Shoichi Yokoi yang bersembunyi di dalam gua, di rimba Guam selama 28 tahun sejak berakhirnya PD II. Tentara Jepang tersebut baru ditemukan pada tahun, 1972, dekat sungai Talofofo oleh pemburu setempat. Tidak lama setelah pulang ke Jepang, Yokoi meninggal dunia dengan perasaan bersalah karena pulang dengan kondisi selamat, sedangkan rekan-rekan seperjuangannya gugur dalam pertempuran di Guam.
baca juga:
- bahasa Chamorro
sumber:
- word-dialect.blogspot.com
- tasithoughts.com
- sydir.com
- haringliwanag.pansitan.net
- guam-online.com
- pacific news center
- indonesiamedia.com
- wikipedia
- dan beberapa sumber lain