Tahukah Anda apa persamaan malaikat dengan jin? Jawab: sama-sama makhluk Allah. Sama-sama makhluk gaib. Sekarang, tahukan Anda apa perbedaan malaikat dengan jin? Jawab: Kalau malaikat itu makhluk yang tunduk kepada Allah, kalau jin ada yang tunduk ada yang membangkang kepada Allah. Apalagi? Malaikan diciptakan dari cahaya, kalau jin dari api. Lalu apalagi ya? Nah di bawah ini ada sekitar 21 perbedaan malaikat dengan jin dan disertai penjelasannya. Silakan menyimak.
Di antara kaum muslimin ada yang
tidak mengetahui tentang perbedaan antara malaikat yang mulia dengan
jin dan syaitan. Bahkan penyimpangan sebagian umat sampai kepada taraf
menyamakan antara malaikat dengan jin. Berkata Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyyah Rahimahullah dalam kitab At Tafsir Al Kabir yang disandarkan
kepadanya (7/381), “Kaum musyrikin Arab dan ahli kitab meyakini adanya
malaikat meskipun mayoritas mereka menganggap bahwa malaikat dan syaitan
itu merupakan satu jenis. Maka siapa diantara mereka yang keluar dari
ketaatan kepada Allah Subhaanahu wata’aala, jatuhlah kedudukannya dan
menjadi syaitan. “Kaum musyrikin Arab dan ahli kitab mengingkari bahwa
iblis adalah nenek moyang jin dan mengingkari pula bahwa jin itu
menikah, melahirkan, makan dan minum. Bahkan sebagian orang Arab
menyangka bahwa malaikat adalah keturunan jin sebagaimana yang
disebutkan oleh sebagian ahli tafsir.
Penyebutan perbedaan keduanya bisa membantu kita untuk mengenal malaikat dengan pengenalan yang benar.
Perbedaan-perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Malaikat diciptakan dari
cahaya sedangkan jin diciptakan dari api. Hal ini ditunjukkan dalam
hadits Aisyah Radhiallahu ‘anha dalam Shahih Muslim (2996) dia berkata,
“bersabda Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam :
2. خُلِقَتِ المَلَائِكَةُ مِنْ نُوْرٍ وَخُلِقَ الجَانُّ مِنْ مَارِ
“Malaikat diciptakan dari cahaya dan jin diciptakan dari api yang bercampur dengan hitamnya api.”
Ini merupakan perbedaan yang mencolok dalam hal asal penciptaan, terlebih lagi ada perbedaan lain dalam sifat dan perbuatannya.
3. Nama-nama malaikat berbeda
dengan nama-nama jin baik secara global maupun terperinci. Adapun
nama-nama malaikat mengandung makna utusan. Maka malaikat bermakna para
utusan Allah dan nama At Tasyaitan artinya yang melampaui batas.
Nama-nama ini secara global sudah menunjukkan perbedaan apalagi secara
terperinci. Sedangkan Al Iblis berasal dari kata Al Iblas, artinya yang
berputus asa dari rahmat Allah Subhaanahu wata’aala.
Perhatikanlah
nama Jibril, Mikail, Israfil dan yang lainnya. Engkau mendapati bahwa
nama-nama malaikat itu adalah nama-nama yang indah dan bagus, sedangkan
nama-nama jin dan syaitan itu jelek.
4. Para malaikat diciptakan oleh
Allah Subhaanahu wata’aala dengan tabiat selalu taat kepada Allah
Subhaanahu wata’aala, dan tidak ada pilihan bagi malaikat apakah dia mau
taat atau tidak. Berbeda dengan jin, dimana Allah Subhaanahu wata’aala,
menjadikan mereka mempunyai pilihan dan kehendak sebagaimana manusia.
Siapa yang ingin beriman, maka dia memilihnya dan siapa yang ingin
kekufuran, maka dia memilihnya. Tatkala jin diberi pilihan tersebut,
banyak dari kalangan mereka yang memilih kekufuran daripada keimanan.
5. Para malaikat tidak memiliki
syahwat. Oleh karena itu, mereka tidak makan, tidak minum dan tidak
menikah. Adapun para jin, mereka makan, minum, menikah dan yang lainnya.
6. Para malaikat tidak pernah
bermaksiat kepada Allah Subhaanahu wata’aala, sedikit pun walaupun hanya
sekejap mata. Adapun mayoritas jin adalah kafir bahkan kekufuran pada
mereka lebih banyak jika dibandingkan dengan kekufuran pada manusia. Apa
yang tersebar bahwa Harut dan Marut adalah nama 2 malaikat, tidaklah
benar bahkan keduanya adalah jin. Barangsiapa yang berpendapat bahwa
keduanya adalah malaikat, mereka bersandar pada kisah-kisah Israiliyyat
yang tidak bisa dijadikan sebagai sandaran dan tidak bisa ditegakkan
sebagai hujjah serta tidak ada satu pun hadits shahih tentang hal ini.
7. Malaikat jauh lebih kuat daripada jin
Bahkan
sebagian malaikat, ada yang tidak bisa dibandingkan kekuatannya dengan
seluruh jin seperti Malakul Maut. Malakul Maut hanya seorang diri, namun
dia mampu mencabut ruh-ruh dari penduduk barat dan timur dalam waktu
sekejap. Sungguh Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, telah melihat
Jibril dan dia memiliki 600 sayap. Hadits ini terdapat dalam Shahih
Bukhari (4856) dari hadits Ibnu Mas’ud radiallohu ‘anhu.
Ada
juga 8 malaikat yang memikul ‘Arsy. Sungguh Allah Subhaanahu wata’aala,
telah menjadikan para malaikat sebagai bala tentaranya yang paling kuat
dan Allah Subhaanahu wata’aala memperlihatkan seluruh jagat raya kepada
mereka dan kekuatan mereka pun berbeda-beda.
Allah Subhaanahu wata’aala, berfirman:
جَاعِلِ
الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ
يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيرٌ
“Yang menjadikan malaikat
sebagai utusan-utusan yang mempunyai sayap, masing-masing dua, tiga dan
empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Fathir : 1)
8. Para malaikat lebih utama daripada para jin baik dalam hal penciptaan, bentuk, perbuatan maupun keadaan.
9. Malaikat memiliki jumlah yang
sangat banyak dan jumlahnya melebihi jumlah jin, manusia dan hewan
karena mereka senantiasa mengurusi para makhluk tersebut dan mengurusi
yang lainnya. Diantara mereka ada yang ruku’, ada yang sujud, adapula
yang bertasbih dan beristighfar serta yang lainnya.
10. Allah Subhaanahu wata’aala,
menciptakan malaikat untuk melayani bani Adam dan merekapun (para
malaikat) senantiasa melakukan tugas tersebut. Adapun mayoritas jin
berusaha menyesatkan manusia dan menyimpangkan mereka dari jalan Allah
Subhaanahu wata’aala,. Yang berada di baris terdepannya adalah nenek
moyang mereka yaitu Iblis sebagaimana yang telah diketahui secara pasti
dalam agama ini.
11. Para malikat bertugas mengurusi jin dan membantu mereka sesuai dengan kehendak Allah Subhaanahu wata’aala.
12. Malaikat mampu melihat jin
di setiap waktu. Adapun jin tidak bisa melihat malaikat kecuali jika
malaikat itu berubah bentuk dengan bentuk yang mampu dilihat oleh jin.
Karena jika jin melihat malaikat, maka tidak tersisa sedikitpun dari
ilmu ghaib yang wajib diimani oleh mereka.
13. Allah Subhaanahu wata’aala
menciptakan malaikat sebelum menciptakan jin.Dalil yang menunjukkan
tentang hal ini adalah bahwa di antara para malaikat ada yang bertugas
memikul ‘Arsy, sedangkan kita sudah mengetahui bahwa Arsy itu diciptakan
sebelum Allah Subhaanahu wata’aala menciptakan langit dan bumi serta
apa-apa yang ada di antara keduanya.
14. Malaikat merupakan alam
ghaib bagi jin. Oleh karena itu, Allah? Subhaanahu wata’aala, mewajibkan
kepada jin untuk beriman kepada para malaikat.
15. Malaikat mampu menguasai jin
dengan izin Allah Subhaanahu wata’aala. Oleh karena itu, malaikat mampu
melihat jin dan mencabut ruh-ruh mereka serta mampu menghalangi kaum
jin ketika hendak menyakiti manusia sesuai dengan kehendak Allah
Subhaanahu wata’aala. Adapun jin tidak mampu menguasai para malaikat dan
hal ini sudah diketahui secara pasti.
16. Para malaikat secara umum disifati dengan sifat-sifat yang terpuji.
Allah Subhaanahu wata’aala ?berfirman tentang mereka:
يَخَافُونَ رَبَّهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُ
“Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan.” (QS. An Nahl : 50)
وَهُمْ مِنْ خَشْيَتِهِ مُشْفِقُونَ
“Dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.” (QS. Al-Anbiya: 28)
Allah? Subhaanahu wata’aala juga berfirman :
لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)
Allah Subhaanahu wata’aala juga berfirman :
بَلْ عِبَادٌ مُكْرَمُونَ لَا يَسْبِقُونَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُونَ
“Bahkan mereka adalah
hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan
perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.” (QS. Al
Anbiya:26-27)
Adapun mayoritas jin memiliki
sifat-sifat yang jelek, seperti memberikan waswas, menghiasi perbuatan
jelek sebagai satu kebaikan, memalingkan, membuat makar dan tipu daya,
melampaui batas serta berbuat zhalim dan sebagainya.
17. Malaikat tidak berjenis
kelamin laki-laki ataupun perempuan. Kaum jahiliyah telah terjatuh ke
dalam kesalahan yang besar ketika mereka mengatakan : “Para malaikat
adalah anak-anak perempuan Allah.”
Allah Subhaanahu wata’aala berfirman :
وَجَعَلُوا الْمَلَائِكَةَ
الَّذِينَ هُمْ عِبَادُ الرَّحْمَنِ إِنَاثًا أَشَهِدُوا خَلْقَهُمْ
سَتُكْتَبُ شَهَادَتُهُمْ وَيُسْأَلُونَ
“Dan mereka menjadikan
malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha
Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan
penciptaan malaikat-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian
mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban.” ( QS. Az Zukhruf
:19)
Allah Subhaanahu wata’aala, berfirman mengabarkan tentang mereka:
أَصْطَفَى الْبَنَاتِ عَلَى الْبَنِينَ مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ
“Apakah Tuhan memilih anak-anak
perempuan daripada anak laki-laki?” Apakah yang terjadi padamu?
Bagaimana kamu menetapkan?” (QS. Ash Shaffaat : 153-154 )
Mereka (para malaikat) tidak
disifati laki-laki karena hal ini mengharuskan bahwa diantara mereka ada
yang perempuan, akan tetapi mereka dikatakan sebagai hamba-hamba Ar
Rahman dan tentara-tentara Allah Subhaanahu wata’aala sebagaimana
Al-Qur’an menamakan mereka dengan hamba-hamba Ar Rahman. Adapun jin, ada
yang laki-laki dan ada juga yang perempuan. Hal ini sudah diketahui
secara pasti dalam agama.
Allah Subhaanahu wata’aala, berfirman tentang iblis nenek moyang jin:
أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ
“Patutkah kamu mengambil dia dan
keturunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah
musuhmu?” ( QS. Al -Kahfi : 50 )
18. Para malaikat senantiasa
menolong di atas kebaikan kepada para nabi dan rasul serta para
pengikutnya. Oleh karena itu, malaikat merupakan sumber kebaikan
terhadap manusia dengan cara memberikan ilham kepada manusia. Berkata
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah sebagaimana yang disebutkan
di dalam “Majmu Fatawa” 4/34 ) : “Maka sumber ilmu yang benar dan
kehendak yang baik itu berasal dari ilham para malaikat dan sumber
keyakinan yang batil serta kehendak yang buruk dari bisikan syaitan.”
Malaikat tidak pernah menolong
para tukang sihir dan ahli nujum dan tidak pula membantu orang-orang
yang sesat, rusak dan menentang syari’at. Berbeda dengan syaitan dari
kalangan jin. Mereka memberi kekuatan dan pertolongan pada setiap
kejelekan, kerusakan dan kejahatan. Bahkan mereka adalah sumber segala
kefasikan, kekufuran dan kefajiran.
19. Para malaikat tinggal di langit. Allah Subhaanahu wata’aala, berfirman :
تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْ فَوْقِهِنَّ وَالْمَلَائِكَةُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ
“Hampir saja langit itu pecah
dari sebelah atas dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhan-nya
dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa
sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Penyayang.”
( QS. Asy Syura : 5 )
Yang menjadi inti adalah lafazh “dari atas mereka.”
Allah? Subhaanahu wata’aala juga berfirman :
فَإِنِ اسْتَكْبَرُوا فَالَّذِينَ عِنْدَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُمْ لَا يَسْأَمُونَ
“Jika mereka menyombongkan diri,
maka mereka yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan
siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu.” (QS. Fushshilat : 38 )
Allah Subhaanahu wata’aala, juga berfirman :
وَمَا نَتَنَزَّلُ إِلَّا بِأَمْرِ رَبِّكَ
“Dan tidaklah kami turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu.” (QS. Maryam : 64)
Maka mereka turun dari langit ke
bumi. Adapun para syaitan dimana iblis berada di baris terdepan, mereka
tinggal di bumi. Mayoritas mereka tinggal di tempat-tempat yang kotor
seperti tempat-tempat najis, tempat sampah, tempat buang air kecil dan
besar serta tempat-tempat lainnya yang kotor. Maka demikian jauh
perbedaan antara yang tinggal dilangit dan yang tinggal di bumi.
Bagaimana mungkin dibandingkan dengan yang biasa tinggal di
tempat-tempat yang kotor?
20. Para malaikat bisa terbang
ke langit yang tinggi karena asal penciptaan malaikat mampu terbang ke
atas langit yang tinggi dan kemana saja sesuai dengan kehendak Allah
Subhaanahu wata’aala .?Berbeda dengan jin dimana asal penciptaan mereka
tidak mampu terbang namun hanya berjalan melata di permukaan bumi dan
bisa terbang jika mereka berubah bentuk. Adapun kemampuan terbang jin
itu sangat lemah jika dibandingkan dengan kemampuan terbang para
malaikat.
21. Para malaikat mampu menembus
penghalang-penghalang bahkan bisa sampai menembus ke bumi yang ketujuh,
sebagaimana yang telah diketahui bahwa para malaikat senantiasa
mengurusi dunia dan segala isinya. Allah? Subhaanahu wata’aala,
berfirman menyebutkan tentang sifat malaikat:
فَالْمُدَبِّرَاتِ أَمْرًا
” Dan yang mengatur urusan.” (QS. An Naziat : 5)
Permusuhan antara jin dan para
malaikat itu akan senantiasa ada. Para malaikat memusuhi iblis dan siapa
saja yang bersamanya bahkan mereka melaknat iblis dan para pengikutnya.
Allah Subhaanahu wata’aala, befirman:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Sesungguhnya orang-orang kafir
dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat la’nat Allah,
para Malaikat dan manusia seluruhnya.” (QS. Al Baqarah :161 )
Dan dalil-dalil lain baik dari ayat-ayat Al-Qur’an maupun hadits-hadits Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam.
Dari perbedaan-perbedaan
tersebut diatas jelaslah bahwa malaikat tidak bisa disamakan dengan jin
dan syaitan baik dalam hal penciptaan, bentuk, nama, sifat, dan
perbuatan dari awal sampai akhirnya. Barangsiapa yang menyamakan antara
keduanya, sungguh dia telah sesat dari jalan yang lurus.