Siapa sich yang g pernah merasakan
kededepan atau sleep paralysis ketika sedang tidur, pasti semua orang
sudah merasakannya, ya.. karena minimal setiap orang akan terkena dua
kali peristiwa kededepan tersebut didalam kehidupannya. banyak sekali
cerita yang sudah saya dengar dari orang-orang sekitar, ada yang
bermimpi buruk kemudian tiba-tiba tangan dan kakinya g bisa bergerak,
mau berteriak suara g bisa keluar, mau bangunin orang yang disamping,
tapi g bisa-bisa.. waduh sungguh mimpi yang sangat menyeramkan deh
pokoknya.
saya sendiri sudah
sering merasakan kededepan ini, waktu itu bermimpi ada hantu, maling,
dll trus pas mau bangun seolah-olah saya g bisa-bisa bangun, mau ngapaen
aja g bisa, sudah berusaha mau bangu
nin orang disamping tapi g bisa-bisa juga.. capek deh pokoknya.
nah, rekan-rekan juga pasti sudah merasakannya kan, yang namanya kededepan ini. oke, sekarang saatnya untuk belajar..
Berdasarkan
ilmu medis, keadaan kededepan pada saat tidur itu disebut sleep
paralysis atau kelumpuhan tidur. Namun, banyak masyarakat menyebutnya
'erep-erep'. Masyarakat juga selalu mengaitkan kondisi ini karena ulah
makhluk halus yang menindih tubuh kita.
Fenomena
ini bisa terjadi pada siapa saja. Setidaknya orang akan mengalaminya
sekali atau dua kali dalam hidupnya. Namun, Anda tak perlu khawatir,
sleep paralysis biasanya tidak berbahaya.
Selama
tidur, aktivitas dan otot-otot tubuh menjadi tidak bergerak, sehingga
menyebabkan kelumpuhan sementara. Bahkan kadang-kadang kelumpuhan tetap
ada setelah orang terbangun. Biasanya, kelumpuhan tidur diikuti dengan
halusinasi. Orang yang mengalami kelumpuhan tidur merasa seperti
dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak.
Ketika
seseorang tidur, aktifitas otak mengalami dua hal berbeda, yang disebut
tidur aktif atau REM (rapid eye movement) dan tidur non-REM.
Non-REM
selama tidur akan menghasilkan gerakkan selagi Anda tidur, seperti
berbicara dalam tidur atau berjalan ketika tidur. Sedangkan REM akan
mempengaruhi denyut jantung, laju respirasi dan tekanan darah ketika
tidur.
Secara
psikologis, sleep paralysis berhubungan dengan tidur di tahap REM,
dimana setelah mengalami tidur REM, mata terbuka namun paralysis tetap
bertahan.
Biasanya hal ini
mengakibatkan halusinasi. Sleep paralysis terjadi sekitar 2-3 menit.
Setelah otak dan tubuh berhubungan kembali, penderita dapat menggerakkan
tubuhnya kembali. Namun, memori dari sensasi yang mengerikan atau mimpi
buruk biasanya dapat bertahan lama
Secara
fisiologis, penyebab sleep paralysis belum diketahui secara pasti. Tapi
Sejauh ini, para psikologis memberikan gambaran umum mengenai penyebab
terjadinya sleep paralysis, seperti kebiasaan tidur menghadap ke atas,
pola tidur tak tentu, stress, tidur pada tempat yang tidak biasanya dan
perubahan mendadak pada lingkungan atau lifestyle. tapi yang paling
dominan bisa jadi karena pengaruh makhluk halus yang berkeliaran
disekitar kita, makanya sebelum tidur selalulah ber do'a agar terhindar
dari gangguan tersebut.. nice dream yaa...