Sungguh teraniaya hidup di negeri
indonesia yang negaranya memiliki sumber daya alam yang berlimpah dan
sangat menakjubkan namun kehidupan masyarakatnya masih saja begini,
pengangguran dimana-mana, mau cari uang susahnya minta ampun.
Liku-liku
kehidupan memang tak bisa dikalkulasi dengan hitungan. Negeri yang
sedemikian makmurnya ini, terancam kekurangan sandang, pangan dan papan.
Kegoncangan melanda di mana-mana. Kegelisahan menjadi selimut kehidupan
yang tidak bisa ditanggalkan. Begitulah kalau krisis ekonomi sudah
memakan korban.
Seakan manusia
telah lalai, bahwa segala yang terhampar di jagat raya ini ada Dzat yang
mengaturnya. Apakah mereka tidak ingat Allah Ta’ala telah berfirman :
“Dan tidaklah yang melata di muka bumi ini melainkan Allahlah yang memberi rezkinya.”
(QS. Hud : 6)
Keyakinan
yang mantap adalah bekal utama dalam menjalani asbab (usaha) mencari
rezeki. Ar Rahman yang menjadikan dunia ini sebagai negeri imtihan
(ujian), telah memberikan jalan keluar terhadap problem yang dihadapi
manusia. Diantaranya
1. Berusaha dan Bekerja
Sudah
merupakan sunnatullah seseorang yang ingin mendapatkan limpahan rezeki
Allah harus berusaha dan bekerja. Hal ini berdasarkan firman Allah
Ta’ala :
“Kalau telah
ditunaikan shalat Jum’at maka bertebaranlah di muka bumi dan ingatlah
Allah sebanyak-banyaknya agar kalian bahagia.”(QS. Al Jumu’ah : 10)
Rezeki
Allah itu harus diusahakan dan dicari. Tapi, kadang-kadang karena
gengsi, sombong dan harga diri seseorang enggan bekerja. Padahal mulia
atau tidaknya suatu pekerjaan itu dilihat apakah pekerjaan tersebut
halal atau haram.
2. Taqwa
Banyak
orang melalaikan perkara ini, karena kesempitan hidup yang dialaminya.
Dia mengabaikan perintah-perintah Allah, karena tidak sabar menunggu
datangnya pertolongan Allah. Padahal Allah Ta’ala telah menyatakan :
“Dan
barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan
jalan keluar baginya. Dan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang
tidak disangka-sangkanya.” (QS. Ath Thala : 2)
Yaitu
‘dari jalan yang tidak diharapkan dan diangankan-angankan,’ demikian
komentar Qatadah, seorang tabi’in (Tafsir Ibnu Katsir 4/48). Lebih jelas
lagi Syaikh Salim Al Hilali mengatakan bahwa Allah Yang Maha Tinggi dan
Agung memberitahukan, barangsiapa yang bertaqwa kepada-Nya niscaya Dia
akan memberikan jalan keluar terhadap problem yang dihadapinya dan dia
akan terbebas dari mara bahaya dunia dan akhirat serta Allah akan
memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka (Bahjatun Nadhirin
1/44).
3. Tawakkal
Allah berfirman :
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Dia akan mencukupi (keperluan)nya.” (QS. Ath Thalaq : 3)
Yakni
‘barangsiapa yang menyerahkan urusannya kepada Allah niscaya Dia akan
mencukupi apa yang dia inginkan,” demikian kata Imam Al Qurthubi dalam
dalam Al Jami’ Ahkamul Qur’an, 8/106.
Dan
tidak dinamakan tawakkal bila tidak menjalani usaha. Sesungguhnya
menjalani usaha merupakan bagian dari tawakkal itu sendiri. Oleh karena
itu Ibnul Qoyyim mengatakan :”Tawakkal dan kecukupan (yang Allah
janjikan) itu, bila tanpa menjalani asbab yang diperintahkan, merupakan
kelemahan semata, sekalipun ada sedikit unsur tawakkalnya. Hal yang
demikian itu merupakan tawakkal yang lemah. Maka dari itu tidak
sepantasnya seorang hamba menjadikan sikap tawakkal itu lemah dan tidak
berbuat dan berusaha. Seharusnya dia menjadikan tawakkal tersebut bagian
dari asbab yang diperintahkan untuk dijalani, yang tidak akan sempurna
makna makna tawakkal kecuali dengan itu semua.” (Zadul Ma’ad 2/315).
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengingatkan kita dalam riwayat
yang shahih :
“Seandainya kalian
bertawakkal kepada Allah denagn sebenar-benar tawakkal, niscaya Dia akan
memberikan rezeki kepada kaian sebagaimana burung diberi rezeki, pergi
dipagi hari dalam keadaan perut kosong, (dan) pulang sore hari dalam
keadaan kenyang.” (HR. An Nasai, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
4. Syukur
Syukur
adalah jalan lain yang Allah berikan kepada kaum mukminin dalam
menghadapi kesulitan rezeki. Dalam surat Ibrohim ayat 7 Allah berfirman :
“Kalau
seandainya kalian bersyukur, sungguh-sungguh Kami akan menambah untuk
kalian (nikmat-Ku) dan jika kalian mengingkarinya, sesungguhnya adzab-Ku
sangat keras.” (QS. Ibrohim : 7)
Oleh
karena itu dengan cara bersyukur insya Allah akan mudah urusan rezeki
kita. Adapun hakekat syukur adalah : “mengakui nikmat tersebut dari Dzat
Yang Maha Memberi nikmat dan tidak mempergunakannya untuk selain
ketaatan kepada-Nya,” begitu Al Imam Qurthubi menerangkan kepada kita
(tafsir Qurthubi 9/225)
5. Berinfaq
Sebagian
orang barangkai menyangka bagaimana mungkin berinfaq dapat mendatangkan
rezeki dan karunia Allah, sebab denagn berinfaq harta kita menjadi
berkurang. Ketahuilah Dzt Yang maha Memberi Rezeki telah berfirman :
“Dan apa-apa yang kalian infaqkan dari sebagian harta kalian, maka Allah akan menggantinya.” (QS. Saba: 39)
6. Silaturohmi
Dalam hal ini Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
“Barangsiapa
yang berkeinginan untuk dibentangkan rezeki baginya dan dipanjangkan
umurnya, maka hendaklah menyambung silaturohmi.” (HR. Bukhori Muslim)
7. Doa
Allah
memberikan senjata yang ampuh bagi muslimin berupa doa. Dengan berdoa
seorang muslim insya Allah akan mendapatkan apa yang dia inginkan.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menuntun kita agar berdoa tatkala
kita menghadapi kesulitan rezeki.
“Ya
Allah aku meminta kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan
amalan yang diterima.” (HR. Ibnu Majah dan yang selainnya)
Tambahan
8. Istighfar dan Taubat
Nabi Nuh AS berkata kepada kaumnya : "Maka
aku katakan kepada mereka, mohon ampunlah kepada Rabb-mu, sesungguhnya
Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan kepadamu dengan
lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu
kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) sungai-sungai". (QS Nuh :
10-12)
9. Menjalankan Haji dan Umrah
Rasulullah r bersabda : "Kerjakanlah
haji dengan umrah atau sebaliknya. Karena sesungguhnya keduanya dapat
menghilangkan kemiskinan dan dosa sebagaimana api dapat menghilangkan
kotoran (karat) besi." (HSR Nasa’i. Hadits ini shahih menurut Imam Al
Albani. Lihat Shahih Sunan Nasa’i.)
10. Memberi nafkah kepada orang yang menuntut ilmu
Anas bin Malik berkata : "Dulu
ada dua orang bersaudara pada masa Rasulullah. Salah seorang mendatangi
(menuntut ilmu) pada Rasulullah, sedangkan yang lainnya bekerja. Lalu
saudaranya yang bekerja itu mengadu kepada Rasulullah (lantaran ia
memberi nafkah kepada saudaranya itu), maka Beliau r bersabda :
"Mudah-Mudahan engkau diberi rizki dengan sebab dia". (HSR.Tirmidzi dan
Al Hakim, Lihat Shahih Sunan Tirmidzi)
11. Berbuat baik kepada orang-orang lemah
Mush’ab
bin Sa’d t berkata, bahwasanya Sa’d merasa dirinya memiliki kelebihan
daripada orang lain. Maka Rasulullah r bersabda : "Bukankah kalian
ditolong dan diberi rizki lantaran orang-orang lemah diantara kalian?".
(HSR. Bukhari)
12. Hijrah dijalan Allah
Allah berfirman : "Barangsiapa
berhijrah dijalan Allah, niscaya mereka akan mendapati di muka bumi ini
tempat hijrah yang luas dan rizki yang banyak". (QS. An Nisa : 100)
Demikianlah beberapa kunci-kunci
rizki dalam Islam yang memang sudah selayaknya seorang muslim untuk
yakin terhadap apa yang difirmankan Allah dan apa yang disabdakan
Rasul-Nya supaya kita tidak terjerumus kedalam I’tiqad (keyakinan),
perkataan dan perbuatan yang bathil.
Semoga shalawat dan salam
dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada segenap keluarga, shahabat
dan orang-orang yang mengikutinya dengan baik sampai akhir zaman nanti.
Wallahu A’lam.
Wallahu a’lam bish Showab.